AGAR TERHINDAR DARI BAHAYA BEKAM

Bekam memang merupakan pengobatan yang direkomendasika oleh Rosululloh SAW, dan segala sesuatu yang datangnya dari perkataan NABI SAW adalah benar dan akurat. Dan terbukti Bekam memang sangat bermanfaat dan efektif menyembuhkan berbagai macam penyakit. Akan tetapi juga terdapat bahaya yang ditimbulkan dari Bekam. Lho kok terkesan kontradiktif??.... Tidak, jika Anda membaca artikel ini sampai selesai.

Dibuatnya artikel ini agar Anda waspada dalam melakukan therapy Bekam dan benar-benar mencari therapis yang ahli dan berpengalaman.

Bekam terdiri dari beberapa macam; ada bekam kering, bekam basah dan bekam luncur

Perbedaaan ketiganya terletak pada pengeluaran darah dengan sayatan. Bekam kering dan bekam luncur tidak mengeluarkan darah, sementara bekam basah mengeluarkan darah, dan bekam basah ini yang umumnya banyak dilakukan oleh praktisi bekam.

Bekam menjadi berbahaya pada kondisi-kondisi berikut:

1. Kondisi fisik Anda sangat lemah, sedang mengalami kelelahan berat dan yang memiliki tekanan darah < 80mmHg. Hal ini bisa menyebabkan resiko  syok/pingsan. Demikian juga sebaiknya menghindari untuk mengajak orang tua yang sudah jompo dan lemah fisiknya serta anak-anak yang tubuhnya lemah/ di bawah 3 tahun untuk di bekam/hijamah

2. wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). Jika Anda adalah wanita yang sedang hamil pada trimester pertama, maka jangan coba-coba untuk minta dibekam/dihijamah. juga wanita yang sedang haidh dan nifas karena pada kondisi tersebut wanita sedang banyak mengeluarkan darah alami sehingga dikhawatirkan akan melemahkan kondisi fisiknya. Dan yang terpenting juga Jangan melakukan hijamah tepat diatas perut wanita hamil.

3. Kondisi perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).

4. Jangan melakukan bekam/hijamah langsung setelah makan besar (bekam/hijamah dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan). Setelah hijamah juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya.

5. Jangan melakukan hijamah langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah hijamah, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.

6. Menderita penyakit leukimia (kanker darah), hepatitis yang parah, TBC aktif, HIV/ODA, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia, penderita kelainan klep jantung/ yang menggunakan alat pacu jantung serta penyakit lainnya yang parah kecuali oleh ahli hijamah/bekam  yang berpengalaman dan dengan pengawasan dokter.

7.  Menderita diabetes dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) diatas 250mg/dL kecuali oleh Therapis yang ahli dan berpengalaman.

8.  Baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.

9. menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi (luka koreng basah/bernanah) dan edema.

10. sedang mengkonsumsi obat pengencer darah(seperti heparin). Bekam/Hijamah  bisa dilakukan setelah 48 sebelummnya pasien telah menghentikan terlebih dahulu obat-obat tersebut.

11. Dilakukan  langsung pada daerah yang luka, urat sendi yang robek, patah tulang, tumor serta varises. HIjamah pada kasus varises dilakukan beberapa cm disekitar pembuluh darah yang rusak.

12. melakukan Bekam/hijamah pada bagian tubuh berikut : Lubang alamiah tubuh (mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus dan puting susu), daerah sistem nodus limfa/ kelenjar getah bening (bawah ketiak, selangkangan, leher bagian samping, dll), tepat diatas pembuluh darah yang besar.

     Nah dengan adanya pengetahuan Anda tentang hal-hal yang justru membahayakan jika dilakukan Bekam/hijamah, akan menghindarkan Anda dari Mal Praktek Therapis Bekam yang sekarang sedang menjamuur dimana-mana dan tidak sedikit yang tidak memperhatikan higienitas dalam prakteknnya. 

Untuk mendapatkan manfaat BerBekam / Hijamah Dapat menghubungi 

087 880 660 550